News

CEO Investor Day Kia Memperkuat Perkembangan Melalui Peluncuran Model EV, PBV, dan Pikap Baru (Part 2)

CEO Investor Day Kia Memperkuat Perkembangan Melalui Peluncuran Model EV, PBV, dan Pikap Baru (Part 2)

NO.56 / 2025-05-06

2-3. Solusi yang disesuaikan untuk efisiensi bisnis

Solusi PBV Kia, didasari konsep Software-Defined Vehicle (SDV) dari Hyundai Motor Group, akan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi global.

Layanan manajemen armada (fleet) akan ditingkatkan dengan pemeliharaan prediktif bertenaga AI dan analisis kecelakaan kontekstual. Kemampuan ini akan diintegrasikan ke dalam Fleet Management System (FMS) generasi ketiga Kia untuk membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.

 

2-4. Paket layanan untuk mendukung operasi yang lancar

Kia akan mengemas solusi FMS-nya dengan layanan operasional utama, termasuk pembiayaan, pengisian daya, dan pemeliharaan, untuk merampingkan kepemilikan dan manajemen kendaraan bagi pelanggan B2B. Paket layanan ini akan diintegrasikan dengan sistem penagihan tunggal, memberikan pengalaman pembayaran yang mulus dan memaksimalkan kenyamanan bagi klien bisnis.

 

2-5. Saluran pelanggan dan penjualan yang dioptimalkan

Kia meningkatkan perjalanan pelanggan B2B dengan mengoptimalkan saluran penjualan daring dan luring.

Secara luring, perusahaan akan menunjuk diler-diler tertentu sebagai spesialis PBV dan mengembangkan business lounge di mana pelanggan dapat merasakan berbagai macam kendaraan, solusi, dan layanan PBV di satu lokasi.

Secara daring, Kia akan meluncurkan situs web PBV khusus untuk pelanggan dan portal konversi karoseri untuk mitra konversi guna memastikan akses mudah ke informasi dan layanan terkait PBV.

Sebagai mesin pertumbuhan yang sangat penting, bisnis PBV Kia akan terus berkembang di seluruh pasar dan model bisnis. Perusahaan ini bertujuan untuk memperluas basis pelanggannya di luar pembeli kendaraan penumpang B2C konvensional dan memasuki segmen LCV B2B. Secara regional, Kia berencana untuk memperluas operasi PBV dari target utamanya – Eropa dan Korea Selatan – ke Amerika Utara, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Jepang.

Strategi ③ : Truk pikap – memasuki segmen baru dengan diluncurkannya Tasman

Kia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam untuk truk pikap dengan mesin pembakaran internal (ICE) dan EV. Truk pikap pertama, Kia Tasman, akan diluncurkan di Korea Selatan, Australia, dan pasar negara berkembang dengan target penjualan tahunan sebesar 80.000 unit dan pangsa pasar sebesar enam persen.

Di Amerika Utara, Kia berencana untuk memperkenalkan truk pikap EV berdasarkan platform EV baru yang dirancang untuk penggunaan di perkotaan serta petualangan di alam bebas. Dengan model inovatif ini, Kia menargetkan penjualan tahunan jangka menengah hingga jangka panjang sebanyak 90.000 unit dan pangsa pasar tujuh persen. Kendaraan ini akan menampilkan interior dan ruang kargo terbaik di kelasnya, sistem derek yang kuat, kemampuan off-road, serta fitur infotainment dan keselamatan yang canggih.

 

■ Arah pengembangan produk dan bisnis masa depan

Strategi produk Kia berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan yang beragam melalui empat pilar utama: konektivitas, otonom, performa, dan desain.

• Konektivitas: Kia akan memperluas fungsionalitas Over-the-Air (OTA) untuk memperbarui perangkat lunak kendaraan dari jarak jauh dan mengaktifkan kemampuan diagnostik. Layanan mobil yang terhubung akan berkembang dari 34 negara pada tahun 2024 menjadi 71 negara pada tahun 2026, termasuk Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.

• Otonom: Kia akan meningkatkan perangkat lunak mengemudi otonom internal dan integrasi kendaraan sambil bermitra dengan pihak eksternal untuk data kendaraan, infrastruktur, dan standar industri. Perkembangan ini akan sejalan dengan transisi perusahaan menuju SDV.

• Performa: Kia akan meningkatkan performa berkendara dan efisiensi bahan bakar dengan mesin hybrid generasi berikutnya dan sistem Extended Range Electric Vehicle (EREV) yang menggabungkan manfaat EV dan ICE. Teknologi baterai yang canggih akan meningkatkan kepadatan energi dan kinerja cuaca dingin, sementara sistem elektronika daya yang lebih baik akan meningkatkan kecepatan pengisian daya, keamanan, dan daya tahan.

• Desain: Kia terus mengembangkan filosofi desain Opposites United dan menerapkannya pada model-model EV unggulan masa depan, termasuk EV2.

 

Memperluas area bisnis masa depan: SDV, pengemudian otonom, robotika, dan AAM

Untuk mempercepat inovasi SDV Hyundai Motor Group, Kia bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam Grup, termasuk Advanced Vehicle Platform Division dan pusat perangkat lunak globalnya, 42dot.

Kia mempercepat transisinya ke SDV dengan mengembangkan tiga teknologi inti: arsitektur elektrik/elektronik (E/E) canggih yang memungkinkan pembaruan tanpa batas dan mengoptimalkan kinerja; sistem operasi SDV yang tangguh, memastikan pengalaman pengguna yang stabil dan tanpa gangguan; serta perangkat lunak yang menyediakan platform untuk aplikasi yang intuitif dan sangat personal yang meningkatkan konektivitas dan fungsionalitas.

Pada tahun 2026, Kia berencana untuk meluncurkan SDV Pace Car yang menampilkan teknologi SDV lengkap dan teknologi mengemudi otonom yang terintegrasi dengan AI. Setelah debut mobil ini, Kia menargetkan implementasi pengemudian otonom Level 2+ yang menampilkan sistem otonom yang lebih canggih dan stabil serta teknologi yang didukung AI sambil meletakkan dasar untuk produksi massal dan ekosistem perangkat lunak yang komprehensif mulai tahun 2027.

Kia berkolaborasi dengan afiliasi teknologi utama Hyundai Motor Group, termasuk Motional, Boston Dynamics, dan Supernal, untuk mengintegrasikan teknologi masa depan dan mengembangkan model bisnis baru.

Kia bekerja sama dengan Motional untuk menerapkan teknologi mengemudi otonom di seluruh jajaran mobil listriknya. Untuk logistik, Kia dan Boston Dynamics sedang mempersiapkan masa depan otomatisasi menggunakan robot logistik Stretch dari spesialis robotika dan mengintegrasikan PBV dengan robot berkaki empat, Spot, untuk pengiriman jarak jauh.

Melalui kemitraannya dengan perusahaan Advanced Air Mobility (AAM), Supernal, Kia bertujuan untuk menghubungkan PBV dengan solusi mobilitas udara untuk menciptakan jaringan transportasi multimoda yang mulus.

 

■ Tujuan Bisnis dan Keuangan Tahunan & Jangka Menengah-Panjang

Terlepas dari ketidakpastian global tahun lalu, Kia mencapai hasil tertinggi dengan pendapatan tahunan sebesar KRW 107,4 triliun dan marjin laba operasional sebesar 11,8 persen.

Melanjutkan momentum ini dari tahun 2024, Kia telah menetapkan rencana bisnis tahun 2025 dengan penjualan grosir 3,22 juta unit, meningkat 4,1 persen dari tahun ke tahun. Selain itu, perusahaan bertujuan untuk mencapai pendapatan lebih dari KRW 112 triliun, naik 4,7 persen dari tahun sebelumnya dengan margin laba operasi sebesar 11 persen.

Pada tahun 2025, Kia akan meluncurkan lima model baru, satu model penyempurnaan produk, dan tiga model turunan. Pikap Tasman akan menciptakan permintaan baru dan mendorong pertumbuhan pendapatan, sementara EV4 akan terus memimpin adopsi EV dalam jumlah besar. Selain itu, peluncuran PV5 akan menandai dimulainya bisnis PBV khusus Kia.

Dalam jangka menengah hingga panjang, Kia bertujuan untuk mencapai pendapatan sebesar KRW 170 triliun dan laba operasional sebesar KRW 18 triliun pada tahun 2030 – margin laba operasional lebih dari 10 persen.

Perusahaan berencana untuk mempertahankan profitabilitas yang kuat dalam jangka panjang melalui pertumbuhan volume di samping strategi peningkatan profitabilitas untuk kendaraan hybrid dan kendaraan listrik serta transformasi model bisnis yang digerakkan oleh perangkat lunak dengan fokus yang kuat pada SDV.

 

■ Rencana investasi masa depan dan kebijakan imbal hasil pemegang saham

Kia berencana untuk menginvestasikan total KRW 42 triliun selama lima tahun ke depan, bertambah KRW empat triliun dibandingkan dengan pengumuman tahun lalu. Dari jumlah tersebut, KRW 19 triliun akan dialokasikan untuk bisnis masa depan, termasuk elektrifikasi, SDV, robotika, dan AAM.

Kia juga menegaskan kembali tujuan keuangan jangka menengahnya dari tahun 2025 hingga 2027 yang mencakup pencapaian pertumbuhan pendapatan tahunan lebih dari 10 persen, margin laba operasi lebih dari 10 persen, dan laba atas ekuitas (ROE) lebih dari 15 persen.

Untuk mencapai tujuan keuangan jangka menengah yang seimbang, Kia telah menetapkan target pengembalian total pemegang saham (TSR) sebesar 35 persen selama periode ini yang mencakup dividen, pembelian saham, dan pembatalan saham.

Perusahaan akan terus menerapkan kebijakan pengembalian yang ramah terhadap pemegang saham dengan dividen per saham minimum KRW 5.000. Untuk meningkatkan transparansi, perusahaan akan membeli dan membatalkan hingga 10 persen dari laba bersih.